Halaman

Selasa, 15 Oktober 2013

Depresi Menjadi Mahasiswa Fakultas Kedokteran?

www.today.ucla.edu
Sebuah studi menunjukkan bahwa banyak mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang menjalani masa belajar mengalami depresi dan kelelahan. Masalah ini sangat mengganggu apalagi bagi mereka yang baru saja merasakan susahnya belajar di Fakultas Kedokteran (Mahasiswa baru-red). Depresi seakan menjadi lebih umum terjadi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan masyarakat. Sebuah studi menunjukkan bahwa 14% dari total populasi mahasiswa kedokteran mengalami depresi dengan tingkat sedang hingga berat(1). Studi lainnya yang dilakukan di Korea menunjukkan bahwa lebih dari 40% mahasiswa kedokteran mengalami depresi(2). Mahasiswa kedokteran yang mengalami depresi yang parah juga mungkin kurang mencari bantuan untuk mengasi depresinya. Penelitian JAMA menunjukkan bahwa secara khusus mahasiswa yang mengalami depresi akan setuju dengan pernyataan bahwa, jika mereka tertekan, mahasiswa yang lain akan kurang mengormati pendapat saya dan civitas akademika akan menganggap bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa banyak yang setuju kalau mencari bantuan untuk mengatasi masalah depresi meraka akan membuat mereka merasa kurang cerdas(3).

Beberapa mahasiswa mengatakan sulit untuk dapat mempertahankan emosi yang sehat selama berkuliah di fakultas kedokteran. Hal tersebut dikarenakan sangat sedikitnya waktu yang tersedia bagi mereka untuk menjalani konseling. Beberapa lainnya juga mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang cacatan depresi mereka sewaktu berkuliah akan mempengaruhi karier mereka di dunia medi nantinya. Bahkan mahasiswa kedokteran yang tidak mengalami depresi bisa menderita kelelahan, kelelahan emosional, dan perasaan tidak mampu profesional. Menurut survei dari sekitar 2500 mahasiswa dari 7 sekolah kedokteran Amerika Serikat, sekitar 53 % siswa memenuhi kriteria tersebut (4). Selain itu, mahasiswa yang kelelahan lebih mungkin untuk melakukan sesuatu yang tidak jujur, curang, dan juga yang lebih serius, yaitu mempertimbangkan untuk keluar dari fakultas kedokteran(5).

Apakah hal tersebut terjadi kepada rekan-rekan pembaca sekalian? Atau malah ada diantara teman-teman yang tidak sadar kalau dirinya mengalami depresi?

Pada artikel selanjutnya akan dibahas tentang bagaimana kita dapat survive dalam menjalankan aktivitas sebagai mahasiswa fakultas kedokteran.
·        
* Artikel ini diterjemahkan dari Medscape dengan sedikit perubahan

  1.  Schwenk TL, Davis L, Wimsatt LA. Depression, stigma, and suicidal ideation in medical students. JAMA. 2010;304:1181-1190.
  2. Jeong Y, Kim JY, Ryu JS, Lee KE, Ha EH, Park H. The associations between social support, health-related behaviors, socioeconomic status and depression in medical students. Epidemiol Health. 2010
  3.  Helmich E, Bolhuis S, Koopmans R. Medical students and depression. JAMA 2011;305:38-39
  4.  Dyrbye LN, Thomas MR, Massie FS, et al. Burnout and suicidal ideation among US medical students. Ann Intern Med. 2008;149:334-341.
  5.  Dyrbye LN, Thomas MR, Power DV, et al. Burnout and serious thoughts of dropping out of medical school: a multi-institutional study. Acad Med. 2010;85:94-102

Tidak ada komentar:

Posting Komentar