www.today.ucla.edu |
Sebuah
studi menunjukkan bahwa banyak mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang
menjalani masa belajar mengalami depresi dan kelelahan. Masalah ini sangat
mengganggu apalagi bagi mereka yang baru saja merasakan susahnya belajar di
Fakultas Kedokteran (Mahasiswa baru-red). Depresi seakan menjadi lebih umum
terjadi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan masyarakat. Sebuah studi
menunjukkan bahwa 14% dari total populasi mahasiswa kedokteran mengalami
depresi dengan tingkat sedang hingga berat(1). Studi lainnya yang
dilakukan di Korea menunjukkan bahwa lebih dari 40% mahasiswa kedokteran
mengalami depresi(2). Mahasiswa kedokteran yang mengalami depresi
yang parah juga mungkin kurang mencari bantuan untuk mengasi depresinya.
Penelitian JAMA menunjukkan bahwa secara khusus mahasiswa yang mengalami
depresi akan setuju dengan pernyataan bahwa, jika mereka tertekan, mahasiswa
yang lain akan kurang mengormati pendapat saya dan civitas akademika akan
menganggap bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Pada penelitian ini juga didapatkan
bahwa banyak yang setuju kalau mencari bantuan untuk mengatasi masalah depresi
meraka akan membuat mereka merasa kurang cerdas(3).
Beberapa mahasiswa mengatakan sulit
untuk dapat mempertahankan emosi yang sehat selama berkuliah di fakultas
kedokteran. Hal tersebut dikarenakan sangat sedikitnya waktu yang tersedia bagi
mereka untuk menjalani konseling. Beberapa lainnya juga mengungkapkan
kekhawatiran mereka tentang cacatan depresi mereka sewaktu berkuliah akan
mempengaruhi karier mereka di dunia medi nantinya. Bahkan mahasiswa kedokteran
yang tidak mengalami depresi bisa menderita kelelahan, kelelahan emosional, dan
perasaan tidak mampu profesional. Menurut survei dari sekitar 2500 mahasiswa
dari 7 sekolah kedokteran Amerika Serikat, sekitar 53 % siswa memenuhi kriteria
tersebut (4). Selain itu, mahasiswa yang kelelahan lebih mungkin untuk
melakukan sesuatu yang tidak jujur, curang, dan juga yang lebih serius, yaitu
mempertimbangkan untuk keluar dari fakultas kedokteran(5).
Apakah hal tersebut terjadi kepada
rekan-rekan pembaca sekalian? Atau malah ada diantara teman-teman yang tidak
sadar kalau dirinya mengalami depresi?
Pada artikel selanjutnya akan dibahas
tentang bagaimana kita dapat survive
dalam menjalankan aktivitas sebagai mahasiswa fakultas kedokteran.
·
* Artikel ini
diterjemahkan dari Medscape dengan sedikit perubahan
- Schwenk TL, Davis L, Wimsatt LA. Depression, stigma, and suicidal ideation in medical students. JAMA. 2010;304:1181-1190.
- Jeong Y, Kim JY, Ryu JS, Lee KE, Ha EH, Park H. The associations between social support, health-related behaviors, socioeconomic status and depression in medical students. Epidemiol Health. 2010
- Helmich E, Bolhuis S, Koopmans R. Medical students and depression. JAMA 2011;305:38-39
- Dyrbye LN, Thomas MR, Massie FS, et al. Burnout and suicidal ideation among US medical students. Ann Intern Med. 2008;149:334-341.
- Dyrbye LN, Thomas MR, Power DV, et al. Burnout and serious thoughts of dropping out of medical school: a multi-institutional study. Acad Med. 2010;85:94-102
Tidak ada komentar:
Posting Komentar